SUARAPETERNAKAN.COM – Angsa dapat di panen setelah berumur 4 hingga 6 bulan. Indukan angsa dapat menghasilkan telur sampai berumur 10 tahun.

Agsa merupakan jenis burung air berukuran besar. Berasal dari genus Cygnus dan famili anatidae. Angsa juga bisa terbang. Angsa hidup di daerah yang beriklim sedang dan memiliki perbedaan dari warna bulu, kaki serta paruhnya.
Karena mudah dipelihara dan tahan terhadap penyakit sehingga angsa banyak diternakan. Meskipun termasuk hewan herbivora namun angsa memakan hewan air kecil. Kebiasaan angsa mencari makanan di air. Makanan didapatkan dengan cara menyaring air dan memakan akar-akaran, batang dan daun tanaman air.
Angsa juga kadang mencari makan di daratan. Berikut cara budidaya ternak angsa:
Syarat Pemeliharaan Ternak Angsa
Pemeliharaan angsa tidak memerlukan kolam atau sungai. Sebab angsa dapat dipelihara dimana saja asal tersedia makanan yang cukup. Kebiasaan angsa yaitu sering mengeluarkan suara yang sangat keras sehingga dapat mengganggu orang lain.
Selain dikonsumsi hasilnya, peternakan angsa juga dapat dijadikan sebagai bisnis. Dalam budidaya angsa perlu diperhatikan teknik atau cara ternak angsa yang benar.
Adapun tahapan yang perlu diperhatikan yaitu proses pemilihan bibit yang baik, pembuatan kandang yang benar, pemberian pakan yang bermutu, dan juga pengembang biakan.

Pemilihan bibit
Bibit angsa terdiri dari angsa petelur dan angsa pedaging. Jika menginginkan pemeliharaan angsa petelur maka anda pilih jenis angsa yang memiliki produksi telur banyak. apabila ingin memelihara angsa pedaging maka pilihlah angsa dengan pertumbuhan daging cepat.
Jenis bibit angsa yang terkenal diantaranya adalah Toulouse, Embden dan African yang tergolong paling berat tubuhnya, Pilgrim yang berat tubuhnya pertengahan dan Chinese yang paling ringan beratnya. Pilihlah bibit dari induk yang pertumbuhannya paling cepat dan menghasilkan banyak telur.
Idealnya dalam perjodohan angsa yaitu terdiri dari sepasang atau bertiga. Jumlah telur yang dihasilan pada tahun ke dua akan lebih vanyak dari tahun pertama. Prosentase keberhasilan penetasannyapun semakin baik. Induk angsa dapat terus memproduksi telur sampai 10 tahun.
Ambil telur dua kali tiap hari, terutama pada musim hujan. Temperatur yang paling baik pada tempat penyimpanan telur adalah 7 sampai 13°C dengan kelembaban relatif paling kecil 70%. Bila telur akan disimpan lebih dari dua hari, balikkan tiap hari agar prosentase penetasannya meningkat.
Apabila cara penyimpanan telur kurang baik, prosentase penetasan ini menurun setelah telur disimpan 6 – 7 hari. Apabila cara penyimpanannya tepat telur dapat bertahan 10 sampai 14 hari dengan hasil pengentasan yang tidak berkurang.
Masa penginkubasian telur angsa yang paling umum adalah antara 29 sampai 30 hari. Apabila telur dieram oleh induk ayam, ambilah anak angsa dari sarang segera setelah dientaskan. Simpan di tempat yang hangat sampai beberapa jam.

Pembuatan Kandang Angsa
Induk angsa dapat dipelihara dimanapun baik itu dibelakang rumah atau satu kandang dengan hewan ternak lain seperti ayam, sapi, kambing atau yang lainnya. Perlu ada persiapan kandang sebelum melakukan ternak angsa. Kandang berfungsi sebagai tempat bernaung atau tempat berteduh.
Kandang Angsa
Apabila anak angsa berjumlah sedikit, bisa menggunakan kandang sangkar. Jika anak angsa berjumlah cukup banyak maka siapkan bangunan tertutup. Kandang sangkar berbentuk kotak dengan rangka dari kayu serta dinding dan atap dibuat dari bilahan bambu, kawat kasa ataupun kayu.
Setelah kandang sangkar jadi, beri lampu penerangan sekitar 40 watt didalamnya agar anak angsa lebih mudah mendapatkan pakan dan air. Lampu juga dapat digunakan sebagai penghangat. Kandang tertutup dapat dibuat dari kayu ataupun bambu, bagian diding kandang dibuat dari kawat kasa atau bilah bambu.
Atap dapat menggunakan genting, seng atau asbes. Lantai kandang dapat berupa tanah, semen atau kayu. Namun sebaiknya lantai terbuat dari semen agar lantai mudah dibersihkan dan angsa akan lebih sehat.
Tempat Berteduh
Sifat
buruk yang dimiliki angsa yaitu mencampur telur dalam satu sarang.Apabila ada
telur yang sdah menetas maka angsa tersebut tidak mau mengerami telur-telur
yang belum menetas kembali.
Untuk Pencegahahan sebaiknya dibuat tempat khusus untuk bertelur angsa. Tempatnya
dibuat bentuk kotak dengan ukuran 1 angsa yaitu sekitar 30 x 30 x 30 cm.
Pemeliharaan Angsa
Dalam pemeliharaan anakan angsa, terlebih dahulu mengetahui jumlah anaknnya. Apabila anak angsa yang akan dipelihara berjumlah sedikit anda dapat menggunakan kandang sangkar. Jika anak angsa yang akan anda pelihara berjumlah cukup banyak maka siapkan bangunan tertutup.
Kandang
sangkar berbentuk kotak dengan rangka dari kayu serta dinding dan atap dibuat
dari bilahan bambu, kawat kasa ataupun kayu. Kandang tertutup dapat dibuat dari
kayu ataupun bambu, bagian diding kandang dibuat dari kawat kasa atau bilah
bambu sedangkan untuk atap dapat menggunakan genting, seng atau asbes. Lantai
kandang dapat berupa tanah, semen atau kayu.
Pemberian Pakan
Anak angsa yang baru menetas dapat bertahan tanpa makan dan minum hingga 72 jam atau 3 hari. Berilah anak angsa makan dan minum dengan segera.
Pada saat masa starter atau masa awal anak angsa harus diberi pakan yang berprotein tinggi sekitar 22%. Pakan tersebut dapat berupa pakan yang sama untuk itik atau ayam pedaging pada masa starter.
Pakan angsa berupa pakan yang sama untuk itik atau ayam pedaging pada masa starter, pakan tersebut dapat anda beli di toko pakan ternak. Atau anda dapat membuat sendiri pakan tersebut dengan komposisi: Tepung ikan 2 bagian, Tepung jagung 3 bagian, dan Dedak halus 1 bagian.
Tepung bekicot, tepung siput, ataupun tepung kerang, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa atau juga ampas tahu sebagai pengganti tepung ikan. Jika tidak memiliki Tepung jagung anda bisa menggantinya dengan tepung ubi kayu ataupun tepung gandum.
Pemanenan Angsa
Angsa
dapat di panen setelah berumur 4 hingga 6 bulan. Indukan angsa dapat
menghasilkan telur sampai berumur 10 tahun. Tapi jika ingin mengembangbiakan
angsa, sebaiknya anda mengawinkan induk betina dengan induk jantan, lalu
indukan tersebut akan bertelur dan akan mengerami telur hingga menetas, namun
lebih baik lakukan penetasan telur menggunakan inhibitor.
Meskipun angsa dapat mencari sendiri makan, sebagai peternak harus dapat
menyediakan makanan yang dikonsumsi angsa. Pemberian pakan yang bergizi dan
tepat, angsa anda dapat tumbuh cepat dan sehat.
Bahan-bahan seperti 15 kg dedak, 3 kg konsentrat dan 2 kg jagung giling. Bahan tersebut diaduk menjadi adonan dan dapat diberikan pada angsa. Siang hari, makanan angsa perlu ditambahkan irisan sayuran segar seperti kangkung, sawi, bayam, genjer. Untuk selingan bisa irisan daun pepaya segar.
Tanaman
enceng gondok menjadi solusi karena angsa mau mengkonsumsi irisan enceng
gondok. Selain itu angsa juga mau mengkonsumsi batang pisang yang dicacah atau
diiris halus.
Tambahan berupa ikan segar, yuyu atau kepiting, keong, bekicot sebagai protein
alami. Bahan tersebut dibersihkan, dihaluskan atau diiris halus agar angsa
tidak tersedak oleh tulang atau cangkang dari kepiting. Dengan pemberian
makanan berupa protein alami dari sekitar kita, hal itu bisa meningkatkan
produktivitas telur hingga bisa mencapai 80%.
Jika kita ingin mengembangbiakan angsa kita, maka induk angsa harus dikawinkan dengan induk jantan terlebih dahulu, kemudian biarkan induk betina mengerami telur-telurnya hingga menetas atau kita juga bisa menetaskan telur dengan bantuan alat inkubator.
Sumber: https://hewanpedia.com/cara-merawat-dan-budidaya-angsa/